Pencemaran Lingkungan
Pencemaran adalah perubahan yang tidak
diinginkan pada lingkungan, meliputi udara,air,
daratan, baik secara fisik, kimia, ataupun biologi. Pencemaran dibagi menjadi 3 yaitu
: Pencemaran Air, Pencemaran Tanah, dan Pencemaran Udara.
- Pencemaran Udara (air pollution) yaitu suatu perubahan yang tidak diinginkan secara fisik, kimia, ataupun biologi pada udara yang dapat membahayakan kehidupan makhluk hidup baik dalam skala mikro ataupun makro. Polutan pencemaran udara bisa berasal dari kegiatan manusia, limbah industri atau rumah tangga, dll.
- Pencemaran Tanah (Soil pollution) yaitu suatu perubahan yang tidak diinginkan pada tanah akibat penggunaan pestisida, logam berat, zat kimia berbahaya, dll.
- Pencemaran Air (Water pollution) suatu perubahan secara fisik, kimia, atau biologi yang tidak diinginkan pada air akibat polutan yang dapat membahayakan kehidupan makhluk hidup.
Manfaat Biteknologi dalam Mengatasi Problem Lingkungan
Problem lingkungan yang utama adalah masalah pencemaran.
Bioteknologi berperan penting dalam mencegah dan mengatasi berbagai masalah
pencemaran lingkungan, yaitu:
- Untuk mencegah atau mengurangi pencemaran, prinsip bioteknologi digunakan dalam menemukan dan menghasilkan energi ramah lingkungan seperti bioetanol, biodiesel dan biogas.
- Sementara itu, untuk mengatasi pencemaran, prinsip biteknologi menawarkan teknologi pengolahan berbagai limbah industri melalui teknologi bioremediasi.
Berikut cara bioteknologi yang digunakan untuk mengatasi pencemaran lingkungan :
A. Biogas
Biogas adalah gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik atau fermentasi dari bahan-bahan organik termasuk diantaranya : kotoran manusia dan hewan, limbah domestik, sampah biodegredable, dalam kondisi anaerobik. Kandungan utama dalam biogas adalah metana dan karbon dioksida.
Manfaat biogas :
1. Mengurangi penggunaan bahan bakar lain (minyak tanah, kayu, dsb) oleh rumah tangga atau komunitas
2. Menghasilkan pupuk organik berkualitas tinggi sebagai hasil sampingan
3. Menjadi metode pengolahan sampah (raw waste) yang baik dan mengurangi pembuangan sampah ke lingkungan (aliran air/sungai)
4. Meningkatkan kualitas udara karena mengurangi asap dan jumlah karbodioksida akibat pembakaran bahan bakar minyak/kayu bakar
5. Secara ekonomi, murah dalam instalasi serta menjadi investasi yang menguntungkan dalam jangka panjang.
B. Biodiesel
Biodiesel merupakan bahan bakar yang terdiri dari campuran mono--alkyl ester dari rantai panjang asam lemak,yang dipakai sebagai alternatif bagi bahan bakar dari mesin diesel dan terbuat dari sumber terbaharui seperti minyak
sayur atau lemak
hewan.
Kelebihan :
1. substansi tidak beracun dan bisa diurai oleh lingkungan sehingga ramah lingkungan
2. emisi karbon dioksida yang dikeluarkan biodiesel sekitar 75% lebih rendah dibandingkan yang dihasilkan oleh bahan bakar fosil.
3. tidak mengandung bahan kimia beracun
4. dapat pula bertindak sebagai pelumas sehingga membuat mesin lebih awet dan tahan lama.
5. lebih praktis dan meniadakan biaya up grading mesin.
Kelemahan :
1. kemampuannya dalam menghasilkan tenaga lebih kecil dibandingkan bahan bakar fosil.
2. Bila disimpan dalam waktu lama, cenderung berubah menjadi seperti gel sehingga berpotensi menyumbat mesin dan ditumbuh mikroba pada mesin
3. semakin banyak tanaman bahan baku yang harus ditanam untuk memenuhi permintaan.
C. Bioetanol
Bio-etanol merupakan salah satu jenis biofuel (bahan bakar cair dari pengolahan tumbuhan) di samping Biodiesel. Bio-etanol adalah etanol yang dihasilkan dari fermentasi glukosa (gula) yang dilanjutkan dengan proses destilasi.
Bioetanol merupakan bahan bakar dari minyak nabati yang memiliki sifat menyerupai minyak premium. Bioethanol bisa didapat dari tanaman seperti tebu, jagung, gandum, singkong, padi, lobak, gandum hitam.
Bioethanol adalah ethanol yang diproduksi dari tumbuhan. Bioethanol mampu juga menurunkan emisi CO2. Dalam hal prestasi mobil, bioethanol dan gasohol (kombinasi bioethanol dan bensin) tidak kalah dengan bensin.
Pada dasarnya pembakaran bioethanol tidak menciptakan CO2 netto ke lingkungan karena zat yang sama akan diperlukan untuk pertumbuhan tanaman sebagai bahan baku bioethanol.
D. Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemar
yang ada di lingkungan dengan menggunakan peranan mikroorganisme (jamur dan
bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi bahan pencemar
agar menjadi senyawa yang tidak beracun atau kurang beracun, sehingga kondisi lingkungan dapat kembali seperti semula. Contoh dalam teknologi bioremediasi : Bioaugmentasi. Bioreaktor, Biostimulasi, Bioventing, Pengomposan, Landfarming.
a. Bioremediasi in-situ (proses pembersihan bahan pencemar tanpa melalui
pemindahan bahan ke lokasi lain.)
b. Bioremediasi ex situ (proses pembersihan dengan menggali kemudian
memindahkan bahan pencemar menuju lokasi pengolahan limbah.)
Utk bioremediasi, harus tau :
1. Jenis pencemar
2. Kadar zat pencemar
3. Jenis tanah
4. Kondisi tanah
5. Lama pengendapan zat pencemar di lokasi
6. Kondisi pencemaran
E. Fitoremediasi
Fitoremediasi adalah teknologi pembersihan
pencemar dengan menggunakan peranan tumbuhan karena memiliki kemampuan sangat baik dalam penyerapan
air, mineral, dan logam dari lingkungan.
Tahap-Tahap :
1. Fitoekstrasi (pengambilan senyawa beracun dari lingkungan)
2. Fitostabilisasi (proses reduksi atau pemindahan senyawa dari
lingkungan.)
3. Fitostimulasi (mempercepat kemampuan degradasi senyawa beracun)
4. Fitotransformasi yaitu pengambilan senyawa
beracun dari lingkungan namun diikuti secara bersamaan dengan proses degradasi
pada tanaman (fitodegradasi).
5. Fitovolatilisasi adalah pembersihan tanah dan
air dari bahan tercemar dengan cara menguapkan senyawa yang telah didegradasi
ke udara.
F. Biofilm
Biofilm merupakan kelompok mikroorganisme yang
membentuk pelekatan pada suatu permukaan benda padat sehingga mikroorganisme
berada dalam keadaan diam, tidak mudah lepas atau berpindah tempat.
Biofilm umumnya ditemukan pada permukaan yang
padat pada lingkungan berair, misalnya batu dan kerikil yang ada di sungai.
Dalam lingkungan alami perairan, biofilm digunakan untuk mengatasi pencemaran
air.
Mikroorganisme biofilm dapat memurnikan air
yang tercemar dengan cara membentuk simbiosis. Bakteri akan menguraikan dan
membersihkan senyawa organik,
sedangkan protozoa akan memisahkan senyawa berbentuk padatan.
Okeeee
BalasHapusThanksss
BalasHapus